TUGAS PERTEMUAN KE-5 PENGAWASAN PROYEK

1. Bagaimana solusi teknis jika adanya progress keterlambatan pekerjaan di lapangan terhadap progress rencana yg telah di buat.

    Menurut Ervianto (2004:15), penundaan (delay) adalah sebagian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang mengikuti menjadi tertunda. Berdasarkan standar AIA (American Institute of Architecs) keterlambatan kegiatan konstruksi dikategorikan dalam dua yaitu:

a. Excusable delay adalah gagalnya pihak pengelola konstruksi menepati waktu penyelesaian kegiatan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Excusable delay merupakan keterlambatan yang beralasan dan dapat dikompensasi.

b. Nonexcusable delay adalah suatu kondisi saat terjadi penundaaan pekerjaan yang disebabkan oleh pihak pelaksanaan konstruksi. Nonexcusable delay merupakan keterlambatan yang tidak beralasan, salah satu contohnya adalah kegagalan subkontraktor.

    Suatu kegiatan konstruksi akan dilakukan percepatan untuk menghindari keterlambatan dalam kegiatan tersebut, yang akan mengakibatkan kerugian yang besar jika kegiatan konstruksi tidak terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Percepatan dalam kegiatan konstruksi dapat dilakukan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan ataupun pada rentang waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Alternatif dalam mengantisipasi keterlambatan kegiatan konstruksi yaitu dengan meningkatkan produktivitas tenaga keja sebagai upaya mempercepat durasi aktivitas, dapat dipakai rumus (Soeharto,1995):


    Langkah mengantisipasi durasi hanya dilakukan pada dua variabel saja, yaitu jumlah pekerja (n) dan jam kerja (H). Sedangkan total jam/orang tidak dapat digunakan sebagai variabel, karena bersifat konstan untuk setiap aktivitasnya.

Penerapan Analisis “What If

    Penerapan analisis “what if” dapat diterapkan pada pengendalian jadwal kegiatan konstruksi dengan model PDM, karena kegiatan konstruksi bersifat fleksibel dan kompleks. Analisis “what if” pada model PDM menanyakan “Bagaimana bila terjadi keterlambatan pada salah satu aktivitas?”, yang akan dilakukan percepatan untuk menghindari keterlambatan pada aktivitas-aktivitas pengikut. Percepatan aktivitas pengikut dilakukan dengan menambah jam kerja dan jumlah pekerja yang dibutuhkan dengan batasan durasi keterlambatan yang ditentukan dalam penelitian ini. Di dalam penelitian ini dilakukan analisis “what if” dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun suatu jadwal kegiatan konstruksi dengan model PDM berdasarkan program microsoft project 2007, kemudian model PDM dianalisa dengan analisis “what if” pada setiap aktivitasaktivitas kritis.

b. Membuat model perhitungan data dengan bantuan microsoft excel yang berisikan item-item yang akan dianalisa dan dihitung. Setelah semua tabel dan grafik perhitungan akibat keterlambatan aktifitas “x”, langkah selanjutnya adalah menempatkan grafik pengaruh keterlambatan jumlah pekerja dan jam kerja terhadap keterlambatan aktivitas yang ditinjau.



2. Buatkan ilustrasi kurva rencana percepatan terkait adanya keterlambatan pekerjaan di lapangan, dengan asumsi Deviasi yg terjadi pada pertengahan periode pelaksanaan.


Keterangan:
Garis Biru : Kurva S Rencana Perhitungan awal
Garis Merah : Asumsi Deviasi yg terjadi pada pertengahan periode pelaksanaan.
Garis HItam : Asumsi Rencana Percepatan atas keterlambatan di tengah proyek.

Komentar