TUGAS PERTEMUAN KE-3 PENGAWASAN PROYEK
1. Pengguna Jasa
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi, pengguna jasa adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pernilik pekeIjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi. Menurut Ervianto (2002), pengguna jasa adalah badan yang memiliki proyek dan memberikan pekeIjaan atau menyeluruh memberikan pekeIjaan kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya pekeIjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa perseorangan, badanllembaga/instansi pemerintah ataupun swasta.
2. Penyedia Jasa
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi menyebutkan bahwa penyedia jasa adalah orang atau badan yang 16 kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi, yang terdiri dari perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi
3. Auditor
Auditor merupakan profesi seseorang yang berfokus kepada kegiatan auditing. Auditor biasa bekerja untuk mengaudit berbagai laporan yang berkaitan dengan keuangan dari suatu lembaga, instansi, atau perusahaan. Pemeriksaan atas kewajaran suatu laporan keuangan merupakan tanggung jawab seorang auditor, dan auditor juga harus memeriksa apakah setiap laporan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi atau tidak.
4. 5M
1. MAN
Man (Manusia), merujuk pada manusia sebagai tenaga kerja. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Seperti misalnya tukang pasang besi atau tukang pasang bekisting serta yang lainnya. Mereka harus memiliki keterampilan sesuai tupoksi kerjanya. Jika tidak pastinya akan menghambat pelaksanaan proyek tersebut.
Dalam level diatasnya tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan kasar juga dibutuhkan, seperti misalnya pelaksana lapangan yang bertugas mengontrol pelaksanaan, bidang logistik yang bertugas menjadwalkan & mengontrol kebutuhan material serta alat, quality control yang mengecek kualitas pekerjaan apakah sesuai dengan spesifikasi atau tidak, hingga quantity surveyor yang bertugas menghitung kebutuhn volume pekerjaan dan progress pekerjaan, sehingga pada level tinggi, seperti bidang keuangan hingga site manager mampu mengetahui dan mengontrol proses pekerjaan konstruksi.
2. MONEY
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Sektor konstruksi yang merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan fisik suatu bangsa dan negara membuat peluang hadirnya pundi-pundi kekayaan bagi siapa yang terlibat didalamnya. Uang menjadi target dari para penawar jasa konstruksi dalam sektor plat merah maupun swasta. Dalam kondisi makro ini, kepiawaian perusahaan jasa konstruksi dalam mengelola finansial perusahaannya akan mampu membuat perusahaannya mampu bertahan, sekecil apapun tingkat proyek yang didapatkan. Mulai dari skala perseroan terbatas dengan grade 6–7 hingga kerjasama via mulut yang berujung menjadi pembuatan CV. Semua harus piawai mengelola keuangan agar bisa bertahan dan bangkit.
Proyek konstruksi membutuhkan dana yang tidak sedkiti untuk melaksanakannya. Maka dari itu dalam proses tender atau pelelangan adalah syarat KD atau kemampuan dasar peserta lelang.
KD, seperti dijelaskan dalam buku Pelelangan Jasa Konstruksi karya Suparyakir, adalah kemampuan finansial penyedia jasa konstruksi calon peserta lelang untuk mengikuti pelelangan.
Peraturan yang berlaku menetapkan, untuk kasus jasa konstruksi dengan kualifikasi non kecil, KD suatu perusahaan harus 2npt. Npt adalah nilai point tertinggi yang diambil dari nilai kontrak tertinggi yang pernah ditangani penyedia jasa konstruksi tersebut.
Jadi jika suatu perusahaan pernah menangani proyek 2 milar, dia bisa mengikuti lelang/tender selanjutnya dengan nilai kontrak maksimal 4 miliar. Begitu seterusnya.
Dalam dunia konstruksi, segala gambar yang ada dihitung volumenya, selanjutnya dari volume kita mendapatkan biaya material. Jika ditambah dengan pekerjaan dan penerapan alat akan didapatkan rencana anggaran biaya secara utuh. Dalam pelaksanaan, rencana anggaran pelaksanaan dievaluasi terus-menerus karena biasanya terjadi eskalasi harga dan lain-lain.
3. MATERIAL
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
Bahan atau material juga menjadi constrain dalam proyek konstruksi karena simpelnya begini. Bagaimana anda ingin membangun suatu jembatan atau bendungan tanpa ada bahan-bahan seperti misalnya beton, besi, baja dll? Tentu dalam dunia konstruksi bahan-bahan penyusun suatu struktur bangunan itu sangat-sangat penting. Dalam dunia manajemen, pengaturan bahan juga perlu dikelola agar pelaksanaan mampu tetap terjaga. Kekurangan bahan sedikitpun bisa berpengaruh terhadap hal lainnya. Misalnya akan berpengaruh terhadap waktu penyelesaian, dan bisa jadi jika asal tambal, akan berpengaruh juga pada mutu dan kualitasi suatu pekerjaan.
Manajemen material biasanya diurus oleh bidang logistik. Dalam proyek konstruksi, mereka yang bertugas mengatur sirkulasi & distribusi pengadaan material, mulai dari urusan pencarian supplier material yang berkualitas tapi murah, hingga pengaturan gudang-gudang penyimpanan material. Misalnya material apa saja yang bisa ditumpuk dan disimpan lebih lama, dan material apa saja yang tidak boleh disimpan dan harus langsung dipakai.
Bidang logistik juga harus mengurus kebutuhan material sampai tingkatnya yang bisa dianggap sepele, seperti misalnya paku atau mur dan kayu kaso, tripleks dll. Dalam pekerjaan konstruksi terutama yang menerapkan metode cast in situ atau pengecoran ditempat, penggunaan tripleks, kaso dan kayu akan sangat tinggi guna pembuatan cetakan beton atau biasa disebut bekisting.
Tidak terkontrolnya pengaturan kayu, paku, triplek ini akan membuat pembiayaan perusahaan semakin membengkak. Padahal hanya 3 material yang kita anggap sepele saja. Namun 3 bahan ini akan terus digunakan sampai pengecoran atau pekerjaan struktural rampung.
Maka dari itu, seorang site manager dan kepala logistik yang baik harus mampu menanda dan memperkirakan material-material mana saja yang akan selalu digunakan terus menerus. Sehingga langkah awal yang pasti adalah mencari rekanan supplier yang mumpuni yang mampu memberikan harga yang relatif murah serta dengan fasilitas plus-plus yakni pemberian pinjaman/kasbon jika finansial perusahaan sedang kering.
4. MACHINE
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Sedangkan metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Dalam proyek konstruksi, penggunaan alat spesifik biasanya tergantung dari jenis konstruksi yang akan dilaksanakan, seperti misalnya penggunaan launching gantry pada pekerjaan instalasi box girder pada jembatan atau struktur jalan layang. Namun pada umumnya peralatan-peralatan yang biasa digunakan adalah mobil dumbtruck, loader, excavator dan crane.
Selain itu peralatan yang digunakan para manpower/ tenaga kerja kasar juga harus dipertimbangkan. Seperti misalnya meteran, waterpass, palu, dan lain-lain. Di jaman sekarang dimana orang-orang sudah semakin aware terkait keselamatan kerja, peralatan keselamatan pekerjaan menjadi salah satu constraint dan pertimbangan guna mencapai hasil yang lebih sempurna: pekerjaan kelar, keuntungan diperoleh, tanpa perasaan berdosa telah menghilangkan satu atau dua nyawa pekerjanya.
5. METHODE
Diperlukan adanya beberapa untuk dalam menentukan bagaimana suatu pekerjaan dapat dilakukan dalam manajemen. Seperti menetapkan serangkaian prosedur dengan mempertimbangkan fasilitas yang tersedia, waktu, kegiatan bisnis, uang dan tujuan yang ingin dicapai.
Untuk meningkatkan penggunaan semua sumber daya dan faktor-faktor produksi perlu adanya peranan dari metode-metode tersebut yang ditetapkan sebagai standar operasional yang baku (SOP), sehingga semua pekerjaan dapat berjalan lebih efisien dan efektif.
Misalnya pada pembangunan suatu jalan tol, kita perlu memilih apakah fabrikasi beton dikirim lewat pabrik yang masih dalam jangkauan atau malahan justru membuat fabrikasi beton sendiri, atau justru memilih opsi kedua-duanya. Atau misalnya Memilih precast atau cast in situ. Dan lain-lain.
Dalam metode konstruksi kita akan dihadapkan dengan opsi-opsi yang rasional, yang pada kelanjutannya bisa mengandung efektifitas & efisiensi yang tinggi, namun memilki resiko yang tinggi, atau sebaliknya. Resiko yang tinggi bisa jadi dalam sektor finansial dan anggaran hingga masalah keselamatan dan keamanan.
Pemilihan metode konstruksi biasanya melibatkan juga penggunaan alat dan tenaga kerja yang kita pilih.
5. Efektif dan Efisien
Pengertian efektif adalah cara mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang benar dari beberapa alternatif, kemudian mengimplimentasikan pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat.
Sedangkan, Efisien mengharuskan seseorang untuk menyelesaian suatu pekerjaan secara hemat, cepat, selamat dan tepat waktu dimana juga mengharuskan seseorang bekerja secara maksimal tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
Efektifitas dan efisiensi penerapan sistem manajemen konstruksi dalam proses pembangunan industri konstruksi akan memberikan manfaat, ditinjau dari segi waktu didapat waktu penyelesaian proyek yang lebih cepat atau penghematan waktu sebesar batasan alokasi waktu pelaksanaan fisik jika dibandingkan dengan sistem tradisonal.
Komentar
Posting Komentar